Pages

Kamis, 20 Oktober 2011


Karena Alam Adalah Kehidupanmu
Ketika matahari mulai menampakkan sinarnya dan memberikan cahayanya yang terang kepada dunia,saat itu ayam mulai berkokok dan burungpun berkicau.Bungapun mulai kembang dan mekar dihinggapi oleh kupu-kupu yang berwarna warni.
Sedikit gambaran kehidupan pagi hari yang telah terskema dengan baik dan teratur setiap harinya tanpa ada satu manusiapun yang bisa mengaturnya kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa.Diciptakan-NYA alam semesta beserta isinya dengan kekayaanyang sangat luar biasa dengan segala keindahannya.
Alam adalah guru bagi manusia,tempat belajar dari segala proses kehidupan,Alamlah yang memberikan kehidupan kepada manusia beserta makhluk hidup lainnya,Pantaskah kita merusaknya dengan kesalahan-kesalahan yang tidak berguna?? Haruskah kita merusak dan menodai guru yang tidak berdosa ini? Yang memberikan kehidupan sampai  akhhir masa hingga semua kembali pada-NYA?? Entah sampai kapan manusia sadar akan kesalahannya terhadap alam semesta.
Alampun begitu marah hingga memperlihatkan ketidaknyamanannya kepada manusia.Bumipun digoncangkan,Air hujan dengan beringas menghantam tempat peristirahatan kita,angkasapun marah dengan menjatuhklan meteor kebumi, Udara seakan tak memberikan kesempatan untuk masuk kedalam tubuh sebagai penopang kehidupan.
Wahai manusia, sadarlah dengan apa yang telah engkau lakukan terhadap alam dan kehidupanmu sendiri.Jangan biarkan mereka marah hingga mengakhiri kehidupanmu dengan berbagai siksaan alami yang secara beruntun menghampirimu.Akhiri kebodohan yang engkau perbuat terhadap alammu,karena dia juga bagian dari hidup kehidupanmu.Mulailah dari sekarang untuk bersahabat dengan alam.Yahh,...bersahabat dengan alam.Sekecil apapun itu jangan pernah merusaknya !!.Mulailah dari lingkungan terdekatmu, dengan membuang sampah pada tempatnya,tidak menebang hutan sebagai pernapasan hidupmu.
Karena alam adalah bagian dari kehidupanmu,...

Kampung Dalam,Padang.Sumatera Barat.

Rabu, 19 Oktober 2011

Pemuda dan 17 Tahun Hatinya

Ketika dunia masih kecil dan diselimuti oleh berbagai keindahan remaja di umur 17 tahun,hidup terasa sangat puitis dengan kehadiran berbagai warna yang sangat mengesankan dengan keromantisan yang sangat luar biasa.Hidup seakan penuh berarti,tak satupun keindahan yang luput dari tatapan mata walaupun itu merupakan sebuah rasa yang tersakiti dan kerasnya hidup dengan berbagai problema yang menyelimuti kala itu.Semua terasa indah dan menarik.Dunia menjadi lain dipenuhi dengan kekalnya kebahagiaan.Rasa sakit tidak ada gunanya karena begitu tebalnya selimut kebahagiaan.

Apa yang engkau rasakan wahai pemuda??
Tak mungkin kebahagiaan berlalu begitu saja dalam hidupmu,karena kau juga seorang manusia biasa.
Yah,kau hanya seorang manusia biasa wahai pemuda.
Apa yang engkau rasakan sehingga dirimu terselimuti kebahagiaan yang seakan kekal.??
Banyak orang yang kau sakiti dengan kebahagiaanmu,
Pantaskah engkau merasakan dan menikmati semua itu diatas kesedihan yang berkeping-keping Engkau tinggalkan pada masa lalumu?yah,dimasa mudamu? 
Aku bertanya wahai pemuda!!
Jawab dan bicaralah padaku.!!
Apa yang kau rasakan dan kau ingin katakan?

Si pemuda diam saja dengan menebar senyuman sekan tidak terjadi apa-apa.

Dunia sudah tidak nyata lagi dengan kehadiranmu,sadarkah kau wahai pemuda?
Aku bertanya dan jawablah?!!
Jawablah wahai pemuda?!! 

Sekali lagi pemuda itu hanya bisa tertawa dan tersenyum sekan-akan tidak terjadi apa-apa.Hmmm seolah-olah tidak ada interaksi yang mengajaknya untuk menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.

Tahukah kau bahwa aku menangis dan diselimuti ketakutan akan kebahagiaanmu? 
Aku menangis dan aku tersakiti dan aku serasa diiris sembilu.Kau mungkin tak merasakan aku tapi aku merasakanmu,kau mungkin tidak mengakui aku sebagai bagian dari hidupmu.Tapi sesungguhnya aku adalah bagian dari hidupmu,bagian dari separuh jiwamu karena aku adalah hatimu.

Yaaahhh,karena aku adalah hatimu.

Rasakan aku,lihatlah aku dan bawa diriku untuk merasakan kebahagiaanmu,bukan menyakiti diriku dengan kebahagiaanmu.Sambutlah aku dengan separuh jiwamu yang akan menuntunmu kedalam keabadian kehidupan yang nyata dan kekal.

Rasakan dan rangkullah aku.dan Akulah 17 Tahun Hatimu 


Padang, 09 April 1992