Pages

Rabu, 19 Oktober 2011

Pemuda dan 17 Tahun Hatinya

Ketika dunia masih kecil dan diselimuti oleh berbagai keindahan remaja di umur 17 tahun,hidup terasa sangat puitis dengan kehadiran berbagai warna yang sangat mengesankan dengan keromantisan yang sangat luar biasa.Hidup seakan penuh berarti,tak satupun keindahan yang luput dari tatapan mata walaupun itu merupakan sebuah rasa yang tersakiti dan kerasnya hidup dengan berbagai problema yang menyelimuti kala itu.Semua terasa indah dan menarik.Dunia menjadi lain dipenuhi dengan kekalnya kebahagiaan.Rasa sakit tidak ada gunanya karena begitu tebalnya selimut kebahagiaan.

Apa yang engkau rasakan wahai pemuda??
Tak mungkin kebahagiaan berlalu begitu saja dalam hidupmu,karena kau juga seorang manusia biasa.
Yah,kau hanya seorang manusia biasa wahai pemuda.
Apa yang engkau rasakan sehingga dirimu terselimuti kebahagiaan yang seakan kekal.??
Banyak orang yang kau sakiti dengan kebahagiaanmu,
Pantaskah engkau merasakan dan menikmati semua itu diatas kesedihan yang berkeping-keping Engkau tinggalkan pada masa lalumu?yah,dimasa mudamu? 
Aku bertanya wahai pemuda!!
Jawab dan bicaralah padaku.!!
Apa yang kau rasakan dan kau ingin katakan?

Si pemuda diam saja dengan menebar senyuman sekan tidak terjadi apa-apa.

Dunia sudah tidak nyata lagi dengan kehadiranmu,sadarkah kau wahai pemuda?
Aku bertanya dan jawablah?!!
Jawablah wahai pemuda?!! 

Sekali lagi pemuda itu hanya bisa tertawa dan tersenyum sekan-akan tidak terjadi apa-apa.Hmmm seolah-olah tidak ada interaksi yang mengajaknya untuk menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.

Tahukah kau bahwa aku menangis dan diselimuti ketakutan akan kebahagiaanmu? 
Aku menangis dan aku tersakiti dan aku serasa diiris sembilu.Kau mungkin tak merasakan aku tapi aku merasakanmu,kau mungkin tidak mengakui aku sebagai bagian dari hidupmu.Tapi sesungguhnya aku adalah bagian dari hidupmu,bagian dari separuh jiwamu karena aku adalah hatimu.

Yaaahhh,karena aku adalah hatimu.

Rasakan aku,lihatlah aku dan bawa diriku untuk merasakan kebahagiaanmu,bukan menyakiti diriku dengan kebahagiaanmu.Sambutlah aku dengan separuh jiwamu yang akan menuntunmu kedalam keabadian kehidupan yang nyata dan kekal.

Rasakan dan rangkullah aku.dan Akulah 17 Tahun Hatimu 


Padang, 09 April 1992

Tidak ada komentar:

Posting Komentar